Motor listrik mengubah energi elektronik menjadi energi mekanis menggunakan daya AC atau DC. Struktur motor AC dan DC berbeda dan kinerjanya berbeda. Untuk sepenuhnya memahami perbedaan antara motor AC dan DC, perlu untuk memahami kekuatan itu sendiri. Listrik adalah sumber energi yang sangat berbeda untuk panas atau cahaya, karena tidak umum di alam. Arus mengacu pada pergerakan elektron di sepanjang konduktor, seperti kawat. Istilah AC dan DC merujuk pada arah elektron di sepanjang konduktor. Pada motor AC, elektron mengalir di sepanjang arus AC, dan pada motor DC, elektron mengalir di sepanjang arus DC. Arus DC dalam motor DC berarti bahwa elektron mengalir ke depan terus menerus, sedangkan di motor AC elektron beralih arah secara teratur, sehingga bergantian maju dan mundur. Listrik dan magnetisme terhubung erat, dan Thomas Edison awalnya menemukan arus searah, dengan menempatkan medan magnet di dekat kawat dan mengamati elektron dalam kawat di arus searah, karena mereka ditolak dan tertarik oleh medan magnet Kutub Utara dan Antartika. Catu daya AC ditemukan oleh ilmuwan Nikola Teklas dengan menerapkan magnet berputar pada kawat. Teklas menemukan bahwa ketika magnet berputar, arah aliran elektron terbalik, dan metode ini bergantian arus cadangan energi lebih baik daripada arus searah, dan memungkinkan transfer daya yang berbeda mungkin. Motor AC terdiri dari dua bagian: stator eksternal yang menghasilkan medan magnet yang berputar dan rotor internal yang menerima torsi dari medan magnet yang berputar. Menurut rotor yang digunakan, ada dua jenis motor AC yang berbeda. Satu jenis adalah motor induksi, yang menggunakan arus induksi untuk menghasilkan medan magnet pada rotor dan hanya bisa sedikit lebih lambat atau lebih cepat dari frekuensi catu daya. Jenis motor AC lain adalah motor sinkron yang tidak bergantung pada arus yang diinduksi, yang dapat berputar secara akurat pada kecepatan frekuensi catu daya. Motor DC terdiri dari enam komponen: rotor, konverter, poros, sikat, magnet medan magnet, dan catu daya DC. Ada dua jenis utama motor DC, sikat dan sikat. Motor DC yang disikat memberikan kontrol sederhana dari keandalan tinggi dan kecepatan motor. Biaya awal motor DC sikat rendah, tetapi karena biaya perawatan yang terlibat dalam mengganti kuas dan musim semi semakin tinggi dan lebih tinggi, harga dapat naik. Motor DC sikat menggunakan sakelar elektronik eksternal yang disinkronkan dengan posisi rotor. Di mana kontrol kecepatan motor yang akurat diperlukan, motor DC tanpa sikat biasanya digunakan.